Kamis, 01 November 2012

Alat - Alat Jaringan


BRIDGE


Bridge bekerja pada data link layer pada OSI. bridge adalah alat yang digunakan pada suatu jaringan yang berfungsi untuk memisahkan sebuah jaringan yang luas menjadi segment yang lebih kecil. bridge membaca alamat MAC (media access control 0 dari setiap paket data yang diterima yang kemudian akan mempelajari dridging table untuk memutuskan apa yang akan dikerjakan bridge selanjutnya pada paket data tersebut, apakah diteruskan atau di abaikan. jika switch menpunyai domein collision sendiri-sendiri disetiap portnya, begitu juga dengan bridge memiliki domain collision ttetepi ia juga dapat membaginya dari sebuah domain collision yang besar menjadi yang lebih kecil, dah bridge hanya akan melewatkan paket data antar segment - segment jika hanya segment itu sangat diperlukan Terdapat tiga jenis bridge jaringan yang umum dijumpai: Bridge Lokal : sebuah bridge yang dapat menghubungkan segmen-segmen jaringan lokal. Bridge Remote  dapat digunakan untuk membuat sebuah sambungan (link) antara LAN untuk membuat sebuah Wide Area Network. Bridge Nirkabel : sebuah bridge yang dapat menggabungkan jaringan LAN berkabel dan jaringan LAN nirkabel.


REPEATER


Pengertian Repeater
Repeater adalah suatu alat yang berfungsi memperluas jangkauan sinyal WIFI yang belum tercover oleh sinyal dari server agar bisa menangkap sinyal WIFI. Perangkat Repeater harus 2 alat, yakni untuk menerima sinyal dari server (CLIENT) dan untuk menyebarkan lagi sinyal Wifi (accespoint)

Fungsi Repeater
  • Untuk mengover daerah-daerah yang lemah sinyal dari Server (pemancar)
  • Untuk memperjauh sinyal dari Server (pemancar)
  • Untuk mempermudah akses sinyal Wifi dari Server


HUB

Pengertian HUB
Hub merupakan perangkat jaringan yang bekerja di OSI layer 1, Physical Layer. Sehingga dia hanya bekerja tak lebih sebagai penyambung atau concentrator saja, dan hanya menguatkan sinyal di kabel UTP. HUB tdk Mengenal MAC Addressing / Physical Addressing shingga tdk bisa memilah data yg harus ditransmisikan shingga collision tdk bisa dihindari dari penggunaan HUB ini



Fungsi HUB
  • Memfasilitasikan penambahan penghilangan atau penambahan workstation
  • Menambah jarak network ( fungsi sebagai repeater )
  • Menyediakan fleksibilitas dengan mensupport interface yang berbeda ( Ethernet, Toket ring, FDDI )
  • Menawarkan featur yang fault tolerance ( Isolasi Kerusakan )
  • Memberikan menegement yang tersentralisasi ( koleksi informasi, diagnostic


SWITCH
Pengertian Switch


Switch merupakan perangkat jaringan yang bekerja pada OSI Layer 2, Data Link Layer. dia bekerja sebagai penyambung / concentrator dalam Jaringan. Switch mengenal MAC Adressing shingga bisa memilah paket data mana yang akan di teruskan ke mana.
Dan switch ini digunakan sebagai repeater/penguat. Berfungsi untuk menghubungkan kabel-kabel UTP ( Kategori 5/5e ) komputer yang satu dengan komputer yang lain. Dalam switch biasanya terdapat routing, routing sendiri berfungsi untuk batu loncat untuk melakukan koneksi dengan komputer lain dalam LAN.


ROUTER


Pengertian Router
Router merupakan perangkat jaringan yang bekerja pada OSI Layer 3, Network Layer. Pada layer ini sudah dikenal pengalamatan jaringan menggunakan IP Address, dan router ini berperan penting sebagai penghubung/penerus paket data antara dua segmen jaringan atau lebih.

Router berfungsi utama sebagai penghubung antar dua atau lebih jaringan untuk meneruskan data dari satu jaringan ke jaringan lainnya. Perbedaannya dengan Switch adalah kalau switch merupakan penghubung beberapa alat untuk membentuk suatu Local Area Network (LAN).


KABEL COAXCIAL


KABEL COAXIAL
Ø Adalah kabel yang dipergunakan di kalangan radio amatir, terutama
untuk transceiver yang tidak memerlukan output daya yang besar. Untuk
digunakan.
Ø sebagai perangkat jaringan, kabel coaxial jenis ini harus memenuhi
standar IEEE
802.3 10BASE2, dimana diameter rata-rata berkisar 5mm dan
biasanya berwarna
hitam atau warna gelap lainnya.
Ø Setiap perangkat (device)
dihubungkan dengan BNC
T-connector. Kabel jenis ini juga dikenal sebagai
thin Ethernet atau
ThinNet.
Ø Kabel coaxial jenis ini, misalnya jenis
RG-58 A/U atau C/U, jika
diimplementasikan dengan TConnector dan terminator
dalam sebuah jaringan, harus
mengikuti aturan sebagai berikut:

Ø Setiap
ujung kabel diberi terminator
50-ohm.
Panjang maksimal kabel adalah
1,000 feet (185 meter) per segment.
Ø Setiap segment maksimum terkoneksi
sebanyak 30 perangkat jaringan (devices)
Kartu jaringan cukup menggunakan
transceiver yang onboard, tidak perlu
tambahan transceiver, kecuali untuk
repeater.
Ø Maksimum ada 3 segment
terhubung satu sama lain (populated
segment).
Ø Setiap segment sebaiknya
dilengkapi dengan satu ground.
Panjang minimum antar T-Connector adalah 1,5
feet (0.5 meter).
Ø Maksimum panjang kabel dalam satu segment adalah 1,818
feet (555 meter).
segment maksimum mempunyai 30 perangkat terkoneksi

KABEL BELDEN


KABEL BELDEN
Ø Adalah kabel yang dipergunakan di kalangan radio amatir, terutama
untuk transceiver yang tidak memerlukan output daya yang besar. Untuk
digunakan.
Ø sebagai perangkat jaringan, kabel coaxial jenis ini harus memenuhi
standar IEEE
802.3 10BASE2, dimana diameter rata-rata berkisar 5mm dan
biasanya berwarna
hitam atau warna gelap lainnya.
Ø Setiap perangkat (device)
dihubungkan dengan BNC
T-connector. Kabel jenis ini juga dikenal sebagai
thin Ethernet atau
ThinNet.
Ø Kabel coaxial jenis ini, misalnya jenis
RG-58 A/U atau C/U, jika
diimplementasikan dengan TConnector dan terminator
dalam sebuah jaringan, harus
mengikuti aturan sebagai berikut:

Ø Setiap
ujung kabel diberi terminator
50-ohm.
Panjang maksimal kabel adalah
1,000 feet (185 meter) per segment.
Ø Setiap segment maksimum terkoneksi
sebanyak 30 perangkat jaringan (devices)
Kartu jaringan cukup menggunakan
transceiver yang onboard, tidak perlu
tambahan transceiver, kecuali untuk
repeater.
Ø Maksimum ada 3 segment
terhubung satu sama lain (populated
segment).
Ø Setiap segment sebaiknya
dilengkapi dengan satu ground.
Panjang minimum antar T-Connector adalah 1,5
feet (0.5 meter).
Ø Maksimum panjang kabel dalam satu segment adalah 1,818
feet (555 meter)
segment maksimum mempunyai 30 perangkat terkoneksi


RG45



Pengertian RG45

1.        Straight Through Configuration
Kabel jenis ini biasa digunakan untuk menghubungkan perangkat jaringan dengan tingkat hierarki yang berbeda. Sebagai contoh adalah ketika kita menghubungkan PC ke jaringan komputer kita di kantor lewat switch. Tipe kabel jenis ini lebih umum digunakan dan relatif lebih mudah dalam
2.        penyusunan kabelnya saat memasang konektor RJ-45. Berikut susunan warna kabel untuk tipe konektor
3.        RJ-45 Straight Through:

4.        Cross Over Configuration
Kabel jenis ini biasa digunakan untuk menghubungkan dua perangkat jaringan dengan hierarki setingkat, sebagai contoh koneksi antara PC to PC, atau PC ke AP Radio, Router to router. Berikut konfigurasi pengkabelan/pemasangan konektor RJ-45:
5.        Kabel Rollover
Kabel jenis ini biasanya digunakan untuk mengakses router dengan PC/laptop kita. Konfigurasi kabel jenis ini cukup simpel karena kita tinggal membalik urutan kabel yang kita pasang di satu sisi. Misal kita menggunakan standar 568B (standar untuk kabel straight through), maka kita tinggal membalik urutan menjadi coklat untuk urutan pertama di ujung kabel yang lain. Berikut deskripsi untuk memudahkan kita membuat kabel rollover.










 






CRIMPING TOOL

Crimping Tool
Crimping tool adalah peralatan yang digunakan untuk meng-crimping RJ-45 yang sudah terpasang kabel UTP dengan benar. Fungsi Crimping Tool, diantaranya :
1. Digunakan untuk memotong kabel
2. Digunakan untuk mengelupas kabel
3. Digunakan untuk meng_crimping RJ-45


LAN TESTER


 


Fungsi LAN tester :
Melihat koneksi antar kabel, apakah pin-pin yang terkoneksi sesuai dengan konfigurasi

LAN CARD ETHERNET

Fungsi Ethernet Card Adalah Membantu pertukaran file dan data melalui jaringan computer. Computer-komputer ini berkomunikasi melalui jaringan computer denganbantuan dari akses fisik ke media jaringan, dan computer ini berkomunikasi melalui jaringan computer dengan bantuan akses fisik media jaringan, dan system pengalaman tingkat rendah melalui penggunaan alamat MAC (nomor seri unik 48-BIT yang di simpan di dalam ROM yang dilakuakan pada Ethernet Card). Dalam sebuah jaringan, setiap computer memiliki kartu dengan alamat MAC yang unik.




LAN CARD FAST ETHERNET


Fast Ethernet adalah sebuah sebutan untuk teknologi jaringan Ethernet yang menawarkan kecepatan yang lebih tinggi dibandingkan dengan standar Ethernet biasa. Kecepatan dari Fast Ethernet ini mencapai 100 megabit per detik.
Standar-standar yang dibuat untuk teknologi ini yang disebut juga 100BaseX adalah:
  • 100BaseTX
  • 100BaseFX
  • 100BaseT4
  • 100BaseVG.

Spesifikasi yang diratifikasi sebagai IEEE 802.3u pada tahun 1995 ini menjadi evolusi yang mengizinkan transmisi data yang jauh lebih cepat (10 kali lipat) dibandingkan dengan standar Ethernet yang sebelumnya, dengan menggunakan metode media access control yang sama, yakni Carrier Sense Multiple Access with Collision Detection (CSMA/CD).

Selain itu, format frame yang digunakannya pun juga sama dengan Ethernet biasa, sehingga kompatibel dengan Ethernet. Pengabelan yang digunakan pun juga sama, yakni menggunakan kabel twisted pair, atau kabel serat optik meski kabel koaksial (yang digunakan oleh Ethernet 10Base2 dan 10Base5) telah ditinggalkan. Dimana standar ini dapat bekerja dalam modus full-duplex atau half-duplex.
 

GIGA BIT ETHERNET


Gigabit Ethernet
Memiliki kecepatan akses data 1000 Mbit/detik atau 1 Gbit/detik. Standar yang digunakan adalah: 1000BaseCX, 1000BaseLX, 1000BaseSX dan 1000BaseT.
Gigabit Ethernet merupakan protokol jenis Ethernet terbaru yang mendukung kecepatan 1000 Mbps.
Gigabit Ethernet bergantung pada jenis media yang digunakan, terdiri atas beberapa tipe sebagai berikut:
a. 1000BaseTX
Merupakan jenis protokol Ethernet terbaru yang menggunakan


kecepatan 1000 Gigabit per second (Gbps) dan mendukung pergunaan kabel UTP kategori-5. Spesifikasinya banyak mirip dengan protokol 100BaseTX, misalnya jarak kabel maksimum adalah 100 meter dengan diameter jaringan 205 meter.
b. 1000BaseSX dan 1000 BaseLX
Protokol 1000BaseSX dan 1000BaseLX berdasarkan spesifikasi 802.3z yang mendukung penggunaan media serat optik yang mampu meneruskan data dengan panjang kabel sampai 550 meter untuk protokol 1000BaseSX, dan 3000 meter untuk protokol 1000BaseLX, tergantung tipe dan mode serat optik yang dipakai. Oleh sebab itu protokol ini banyak dipakai sebagai jaringan tulang punggung (backbone) untuk jaringan kampus


.
ANTENA GRID

Technical Sheet dari Antena Grid TDJ-5158SP6A Kenbotong. Data di ambil dari brosur yang disertakan dalam produk. spesifikasi antena ini tidak ada di website nya www.kenbotong.com . oleh karena hal tersebut saya coba tuliskan data teknis nya di tulisan ini.

TDJ-5158SP6A
5 GHz Grid Antenna
Technical Sheet

Spesifikasi
Model
TDJ-5158SP6A
Freq Range-MHz
5150 - 5850
Bandwidth-MHz
700
Gain-dBi
29
Vertical Beamwidth
5
Horizontal Beamwidth
5
F/B Ratio-dB
>=25
VSWR
<=1.5
Impedance - ohm
50
Polarization
Vertical or Horizontal
Max Power - W
100
Connector Type
N Female
Caliber Size - m
0.6x0.6
Weight-Kg
4
Pole Diameter - mm
40 - 50
Applications
  • 5.1GHz/5.5GHz/5.8GHz WLAN
  • 5GHz WiMAX System
  • Client Antena
  • Wireless Bridges


Features
  • High Gain, High F/B Ratio
  • Die Cast Aluminum reflector
  • UV Stable Coat Finish
  • V/H Polarization is Compatible
  • Standard Mounting Kits

  •  

ANTENA PATCH PANEL

Antena Panel 16 dBi
Antena Panel 16 dBi
Sebuah antena yang cukup ringan dengan harga yang sangat hemat. Memiliki gain sebesar 16 dBi yang bisa digunakan sebagai antenna klient WISP, RT-RW Net ataupun Hotspot dengan jangkauan 1 km hingga 4 Km. Dengan syarat Kondisi LOS (tanpa halangan). Dilengkapi dengan braket antena dan pigtail sehingga lebih hemat dan siap pasang ke radio akses point anda.




Harga : Rp.150.000,-
Spesifikasi :
# Paket: include mounting kit (bracket), pigtail
# Frekuensi: 2.400 MHz – 2.500 MHz
# Gain: 16 dBi
# Default Polarisasi: Vertical (untuk polarisasi horisontal, harap konfirmasi)
# Connector: RP SMA (untuk type lain, silahkan konfirmasi# Weight: 1 Kg
# Dimensi: 25 Cm x 19 Cm x 5 Cm
# Weight: 1 Kg
# Dimensi: 25 Cm x 19 Cm x 5 Cm

ANTENA MICROWAVE

Antena Microwave
Sebelum adanya transmisi serat optik, kebanyakan panggilan telepon jarak jauh dilakukan melalui jaringan link microwave radio relay yang dijalankan oleh operator seperti AT & T Long Lines. Dimulai pada awal 1950-an, frequency division multiplexing (FDM) digunakan untuk mengirim hingga 5.400 saluran telepon pada setiap channel radio microwave, dengan sebanyak sepuluh saluran radio digabungkan menjadi satu antena untuk hop ke situs berikutnya, sampai 70 km.

Wireless LAN protokol, seperti Bluetooth dan spesifikasi IEEE 802.11, juga menggunakan gelombang mikro pada pita ISM 2,4 GHz, meskipun 802.11a menggunakan frekuensi ISM band dan U-NII dalam kisaran 5 GHz. Layanan akses internet wireless jarak jauh (sampai sekitar 25 km) telah digunakan selama hampir satu dekade di banyak negara juga merupakan salah satu bentuk pemanfaatan gelombang mikro yang berada di kisaran frekuensi 3,5-4,0 GHz. Metropolitan Area Network (MAN), seperti WiMAX (Worldwide Interoperability for Microwave Access) juga merupakan salah satu pemanfaatan gelombang mikro yang beroperasi antara 2 sampai 11 GHz.




Selain itu masih ada Wide Area Mobile Broadband Wireless Access yang beroperasi pada frekuensi antara 1,6 dan 2,3 GHz yang dikembangkan dengan tujuan memberikan mobilitas dan karakteristik penetrasi dalam alat yang serupa dengan ponsel tapi dengan efisiensi spektral yang jauh lebih tinggi.

Beberapa jaringan telepon seluler, seperti GSM, menggunakan frekuensi low-microwave/high-UHF sekitar 1,8 dan 1,9 GHz. Microwave radio digunakan dalam transmisi penyiaran dan telekomunikasi karena panjang gelombangnya yang pendek serta antena yang dibutuhkan lebih kecil yang membuat lebih praktis dibandingkan memakai gelombang elektromagnetik lain yang panjang gelombangnya lebih panjang (frekuensi lebih rendah). Biasanya, gelombang mikro digunakan dalam berita televisi untuk mengirimkan sinyal dari lokasi terpencil ke stasiun televisi dari sebuah van yang dilengkapi secara khusus.

Kebanyakan sistem komunikasi satelit saat ini beroperasi di pita C, X, Ka, atau Ku dari spektrum gelombang mikro. Frekuensi ini memungkinkan bandwidth yang besar sambil menghindari frekuensi UHF yang penuh sesak dan tinggal di bawah penyerapan atmosfer frekuensi EHF


ANTENA PARABOLIC

Antena Parabolic
> Dipakai untuk jarak menengah atau jarak jauh > Gain-nya bisa antara 18 sampai 28 dBi
Kelebihan antenna parabola :
[ + ] Dapat digunakan untuk menerima 3 satellite sekaligus tanpa harus menggerakkan antenna. [ + ] Dapat menampilkan gambar dari semua TV dari satelit yang


ditangkap dalam sekejap. [ + ] Kondisi permanent sehingga tidak gampang goyah terhadap posisi. [ + ] Signal quality dapat maksimum
Kekurangan antenna parabola :
[ - ]Tidak dapat digunakan menangkap satelit lebih dari 5. [ - ]Membutuhkan lebih banyak LNBF. [ - ]Channel yang diterima lebihsedikit.

.




ACCESS POINT


  PENGERTIAN DAN FUNGSI ACCESS POINT
  Access Point dalam jaringan computer adalah sebuah jalur akses nirkabel (Wireless Access Point atau AP) adalah perangkat komunikasi nirkabel yang memungkinkan antar perangkat untuk terhubung ke jaringan nirkabel dengan menggunakan Wi-Fi, Bluetooth atau standar terkait. WAP biasanya yang terhubung ke jaringan kabel, dan dapat relay data antara perangkat nirkabel (seperti komputer atau printer) dan kabel pada perangkat jaringan.
Access Point berfungsi  sebagai Hub/Switch yang bertindak untuk menghubungkan jaringan lokal dengan jaringan wireless/nirkabel, di access point inilah koneksi data/internet dipancarkan atau dikirim melalui gelombang radio, ukuran kekuatan sinyal juga mempengaruhi area coverage yang akan dijangkau, semakin besar kekuatan sinyal (ukurannya dalam satuan dBm atau mW) semakin luas jangkauannya.
MEMASANG CARD PADA KOMPUTER & MENGINSTAL ACCESS POINT
1. Pertama kali harus memasang card Wireless di PC dan menginstall drivernya.
2. Abaikan bila saat card dipasang langsung meminta drivernya saat windows diaktifkan, tunggu sampai driver card tersebut diinstall baru Windows di restart ulang maka driver card akan terpasang dengan sendirinya.
Cara  Instalasi Perangkat Access Point.
Langkah – langkahnya adalah sebagai berikut:

1. Letakkan Access Point pada tempat yang optimum, biasanya berada di tengah-tengah
dan line of sight dengan PCs maupun wireless accessories (adapter dan router).
2. Tempatkan antenna pada posisi dimana antenna mampu mengover wireless network dengan baik. Normalnya, performansi yang paling baik adalah antenna diletakkan pada tempat yang lebih tinggi.
3. Hubungkan AC power adapter ke socket power Acces Point.
4. Hubungkan ujung kabel UTP straight ke Access Point dan ujung kabel lainnya ke switch.
5. Klik Start, Connect To, lalu pilih Show All Connection pada komputer.
6. Klik kanan pada Local Area Connection lalu pilih Status
7. Klik Properties pada Local Area Connection Status, Lalu klik properties pada Internet Protokol TCP/IP.
8. Setting IP Address komputer anda dengan IP 192.168.1.2 subnet mask 255.255.255.0 dan default gateway 192.168.1.1


9. Buka net browser (Internet Explorer, Opera, Mozilla) dan pastikan proxy pada net browser anda kosong.
10. Ketik 192.168.1.1 dalam Address field net browser. 192.168.1.1 merupakan IP address default dari Access Point Linksys ini.
11. Ketik admin pada username dan pada password (username dan password default Access Point Linksys ini adalah admin)
12. Setting tab setup seperti dibawa ini :
Internet Setup
- Internet Connection type : Automatic Configuration – DHCP
- Optional Setting
- Router Name : WRT54G (default)
- Host Name : (kosong)
- Domain Name : (kosong)
- MTU : Auto (default)
Network Setup
- Router IP :
- Local IP Address : 192.168.1.1 (default)
- Subnet Mask : 255.255.255.0
- Network Address Server Setting
- DHCP Server : Enable (Access Point memberikan alamat IP pada masing-masing Host secara otomatis)
- Starting IP Address : 192.168.1.100 (IP yang akan diberikan dimulai dari 192.168.1.100)
- Maximum Number : 50 (Jumlah host yang akan diberikan alamat IP of DHCP User oleh akses point dibatasi hanya 50 host)
- Client Lease Time : 0 (default)
- Static DNS 1,2,3 : 0.0.0.0 (default)
- WINS : 0.0.0.0 (default)
- Time Setting
- Time Zone : (GMT+07.00 Thailand, Rusia)
- Klik Save Settings

13. Klik Tab Wireless, lalu konfigurasi seperti berikut :
- Wireless Network Mode : Mixed (default Access Point yang akan support pada standard 802.11b dan 82.11g)
- Wireless Network Name : Lab Wireless (Nama Access Point yang akan (SSID) terdeteksi di jaringan wireless )
- Wireless Channel : 6-2.437 GHz (default kanal yang digunakan)
- Wireless SSID Broadcast : Enabled (SSID akan dibroadcast ke jaringan wireless)
14. Klik Save Settings.



IP ADDRESS ACCESS POINT

1. Langkah berikutnya adalah melakukan setting IP Address, layaknya kalau kita pakai Card Ethernet. Setting IP untuk pertama kali harus mengikuti setting IP Default dari ACCESS POINT. Di AP merek Dlink mereka memakai IP Address default 192.168.0.50. Oleh karenanya setting IP pada PC harus mengikuti setting tersebut (Misal 192.168.0.51 dan seterusnya).
2. Bila setting IP Address pada PC berbeda dengan yang ada di AP, maka jaringan belum bisa konek ke AP. Setelah salah satu PC telah diset IP nya sesuai dengan IP AP, maka dari PC tersebut bisa melakukan setting Access Point, termasuk merubah IP address pada AP, Password, Nama AP, dll.
3. Setiap AP yang terpasang harus di berikan IP dan NAMA yang berbeda, layaknya pemberian IP dan penamaan pada komputer.

MERUBAH SETTING IP ADDRESS pada ACCESS POINT

1. AP dengan merek D-Link menggunakan IP default 192.168.0.50. Maka untuk masuk pada menu setting pada AP bisa melalui Internet Explorer, dengan mengetikkan http://192.168.0.50 lalu tekan enter. Pada AP merek Dlink untuk masuk pertama kali pakai user admin tanpa menggunakan



password.

1. INGAT bahwa sarat pertama untuk bisa mengakses AP adalah harus terpasang kedua driver card & AP, lalu setting IP Address harus sama (pakai 192.168.0.50 dan seterusnya)
2. Setelah bisa masuk menu AP, baru kemudian IP pada AP bisa disesuaikan dengan yang kita mau, misal kita ubah menjadi 192.168.1.1 dst seperti yang biasa kita pakai. Bila IP pada AP telah berubah, maka harus kita ubah pula setting IP pada setiap komputer yang menggunakannya, kalau tidak maka tidak akan bisa konneck ke AP, artinya PC tidak bisa masuk dalam jaringan.pada tampilan diatas IP address bisa dirubah sesuai dengan keinginan, lalu tekan tombol APLLY

1. Setiap AP dilakukan setting, akan nyala lampu indikatornya. Dan butuh waktu beberapa saat sampai setting baru bisa digunakan.
2. Nomor IP yang telah digunakan untuk Access Point tidak boleh digunakan untuk IP Address pada PC atau Accesss Point lainnya.
3. Jika setting IP address Acces Point dirubah, maka tiap kali masuk ke menu admin harus pula menggunakan IP address yang baru tersebut. Pada default menggunakan http://192.168.0.50. jika IP diubah menjadi 192.168.1.55 maka untuk masuk ke setting admin harus menggunakan http://192.168.1.55


Tidak ada komentar:

Posting Komentar